Sebagaimana kitab suci yang dimulai dengan hamdalah, seperti itu pula seharusnya kehidupan kita, dipenuhi dengan hamdalah.
Dalam Al-Quran, tema tentang keluarga adalah tema yang sangat besar. Banyak sekali panduan tentang keluarga yang bisa kita dapatkan dalam Quran.
Al-Quran menyebut ikatan pernikahan sebagai mitsaqan ghaliza.
Ada ayat lain yang menyebutkan mitsaqan ghaliza, yaitu saat Allah mengambil sumpah kaum Bani Israil, yang sampai-sampai gunung diangkat untuk mengambil sumpahnya.
Target utama syaithan ialah memisahkan seseorang dengan pasangannya. Iblis paling membanggakan pasukannya yang dapat memisahkan keluarga muslim.
Pembahasan An-Nisa ayat 34 ialah kunci keberhasilan rumah tangga. Jika suami mampu menjadi qowwam, maka istri akan menjadi shalihah, Insya Allah. Saat itu hadirlah keluarga yang ibarat surga sebelum surga sesungguhnya.
Rasulullah menyebutkan orang yang paling baik adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya. Dan Rasulullah adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya. Kita diberikan banyak sekali contoh oleh Rasulullah. Hari ini kita kehilangan teladan karena menjauh dari Rasulullah.
Kenikmatan dunia yang paling baik adalah memiliki istri shalihah. Dan hal ini berhubungan erat dengan qowwamah suami, dengan kemampuan suami memimpin di rumah. Saat Allah menyebutkan bahwa lelaki menjadi pemimpin, maka diikuti dengan kemampuan suami mendidik dan membimbing istrinya.
Perkumpulan keluarga akan terikat erat jika dilandasi oleh kebaikan dan keberkahan.
Ust. Budi Ashari, Lc.
Nukilan Hikmah 